Minggu, 20 Januari 2008

DOKTER YANG MENGECEWAKAN ,,,,

Sabtu malam tepatnya malam minggu 19 Jan 2008, saya bersama dengan Istriku membawa Anaku yang Sulung ke Dokter Spesialis Anak, Sebenarnya saya urung membawa Putra ke Dokter karena awalnya saya mengira yang di Tumbuh pada Bagian dadanya adalah semacam Kutil, sampai saya harus search di Paman Google tentang Profile "Kutil" sampai akhirnya saya banyak mendapatkan Refrensi mengenai Penyebab Tumbuhnya KUTIL pada anak di akibatkan Penyebaran Virus "Human Papilloma Viruses (HPV)", dimana di katakan dalam refrensi tersebut umumnya terserang pada Anak berusia di bawah 10 Thn, dan cara pengobatan adalah dengan membawa anak ke Dokter Spesialis Kulit di samping itu ada obat tradisional menggunakan "Daun Dewa" dan "Daun Kamboja", tapi setelah setiba di Dokter Spesialis Kulit "dr. Syarifuddin Amin,SPKK" yang beralamat di Jl. Tamalate Makassar betapa kecewanya saya sebagai Orang tua dari Pasien pada saat membawa Anak saya ke Dokter tersebut.

Pada saat saya bertanya ke dokter :

Saya : "Pak Dokter Apakah yang ada pada Dada anak saya ini di sebut Kutil ?"
Dokter : "ohh ini bukan Kutil, ini namanya secara kedokteran"Moluskum Kontagiosum "
Saya : "Pak Dokter kalo begitu gimana cara mengatasi Virus "MK" ini ??"
Dokter : "Virus di mana2 susah utk di matikan ini akibat lingkungan yang kurang bersih"
Saya : "Wahh Jadi gimana nih dokter Solusinya mengenai bintik pada anak saya ?"
Dokter : "Saya juga bingung gimana utk mengobatinya"
Saya : Sekejap saya mulai kecewa dengan jawaban dokter seperti di atas "Saya pernah membaca di internet hal ini bisa di lakukan melalui jarum Listrik gimana pa dokter ?
Dokter : "Iya betul, tapi saya takut nanti anaknya kesakitan kalo di keluarkan bintik di dadanya"
Saya : "Terus langkah apa yang perlu di lakukan dokter ? apa dokter jg bs menangani Anak2?"
Dokter: "Iya namanya yang berhubungan dengan Kulit saya bisa baik anak maupun Dewasa"
Saya : "Jadi Gimana dong Dokter agar kegelisahan Istri saya ttg anaknya ini bs teratasi ?"
Dokter : "Gimana Yahh ??" (sambil terus berpikir seolah2 ada yang di pikirkan)
Saya : "Pak Dokter apakah ada Obat salep Kulit utk jenis Virus ini agar tdk menyebar ?"
Dokter : "Tidak ada Obat Salep Kulit, nanti saya berikan Obat Ketahanan Tubuh"
(Sambil menuliskan Resep Obat 2 macam)
Beberapa selang kemudian Dokter berdiri tanpa mediagnosa dan memeriksa anak saya sebagai Aturan Standar sebagai seorang Dokter, akhirnya saya coba menanyakan kepada istri saya apakah rela bintik seperti Kutil itu di pecahkan saja ?, akhirnya istri saya mengiyakan.
Saat itu juga saya minta tolong ke Dokter utk bisa mengeluarkan Bintik mirip kutil pada dada anak saya dengan menggunakan perlatan kedokteran yang di Miliki. Dokter Pun berkata:

Dokter : "Ohhh, katanya tadi istrinya nggak mau Bintiknya di pecahkan saya khawatir anaknya akan berteriak kesakitan"
Saya : "Pak Dokter Anak saya sudah saya didik utk siap menahan sakit dari apapun asalkan tidak membahayakan jiwa anak2".
Dokter : " Baiklah kalau begitu, tolong baringkan anaknya dan saya akan mengeluarkan Biji anaknya."

Berapa saat kemudian Putra sudah di baringkan di tempat tidur periksa Dokter, dokterpun mengambil alat jungkil utk memecahkan biji yang ada di dada Putra, dengan perhatian penuh dokterpun mengeluarkan biji dari bintik tersebut dan akhirnya keluar darah, selanjutnya dokter mengolesi dengan Betadine yang di baluti dengan Kain Kasah.
Ada satu bagian Bintik yang cukup besar yang dokter tdk sempat keluarkan dan menurut Dokter itu tdk apa2 karena akan surut dengan sendirinya waktunya 2 minggu.
Saat itu sebenarnya saya ingin menegur dokter utk memerintahkan mengeluarkan bintik yang besar tapi saya berusaha tahan karena sedari tadi saya cukup kecewa dengan jawaban2 dokter yang di lontarkan yang kurang memuaskan.

Akhirnya dengan Bermodalkan "Pencet" dan Olesi "Betadine" saya pun membayar Dokter Rp. 50Ribu sebagai biaya Periksa dan Biaya Pencet dan Olesi Betadine. Saya pun menuju ke Apotik di depan Praktek Dokter menebus resep Obat yang di berikan pak Dokter, hasilnya Resep yang di tuliskan Pak Dokter tersebut tdk ada di Apotik tersebut.
Selang beberapa saat kemudian istri saya mengeluh kepada saya kenapa pak dokter tdk mengeluarkan Biji yang besar di dada Putra ?

Saat itu juga saya kembali masuk mengajak Putra ke Ruang Praktek Dokter dan menanyakan ke Dokter :

Saya : "Pak Dok, Koq Obatnya tdk ada di Apotik apa ada yang mirip2 dengan obat itu ?"
Dokter : "ohhh Coba di Apotik lain"
Saya : "Pak Dokter tolong bintik yang satu lagi di pecahkan dong..."
Dokter : "Katanya tadi tdk usah di pecahkan."Sambil Dokter sedang mencuci tangannya.
Saya : tidak lama kemudian saya sendiri yang pecahkan bintik besar tersebut di depan dokter. dan keluarlah darah, "dokter minta obat betadinenya sedikit ini saya sudah pecahkan"
Dokter : "Oh,,,,,, sambil terheran2, bentar saya ambilkan betadine"

Tidak lama kemudian saya sendiri yang mengolesi Betadine pada dada Putra yang keluar darah tadi. Sambil saya berlalu dari hadapan dokter. dalam benak saya berkata "Andaikan cuman bermodalkan Betadine sayapun bisa melakukannya di rumah tanpa perlu membawa ke dokter"

setelah dari tempat Praktek Dokter saya bersama istri mencari Obat berdasarkan Resep Obat yang di berikan sang Dokter, 3 Apotik yang di datangi semuanya menyatakan Obatnya tdk ada. Terakhir di datangi adalah APOTIK MACINI FARMA, karena Apotik itu terkenal sangat lengkap dan akhirnya tdk ada juga obat yang di cari.
Untuk mengobati perasaaan anak agar bisa terhibur saya mampir mengajak ke Mall Panakukkang utk Belanja Kebutuhan Dapur yang sudah Menipis, tidak lupa membelikan Snack dan Buah buat Jaury dan Putra.

Pulanglah ke rmh hingga saya dan istri membahas tingkah laku dokter yang tadi begitu aneh dari Dokter Umumnya, sampai2 istri saya bilang "Lebih baik di bawa ke Dokter Spesialis Anak "dr. Idham" tempat langganannya Putra.

Semoga ini menjadi pengalaman buat orang tua agar lebih selektif lagi membawa anaknya ke dokter, demikian juga buat dokter agar lebih meningkatkan Profesional dalam bertugas karena dalam tugas mereka telah bersumpah utk melayani masyarakat sebaik2nya sesuai bidangnya.

(jika ada tanggapan mengenai penyakit ini tolong e-mail ke ickydei@yahoo.com)






















1 komentar:

Sarah mengatakan...

Assalamualaikum pak....mudah2an masih buka blog ini...anak saya 3 tahun terkena moluskum juga dan sudah 2 kali di bedah ringan atau dikeluarkan oleh dokter tapi tumbuh2 lagi...kalau dulu putra tumbuh lagi tidak? Pengobatannya bagaimana ya?