Kamis, 26 Juli 2007

CONVERT DARI VCD KE MP3 DAN KE WMA

Akhirnya saya bisa menemukan Master utk Conversi Lagu dari format DAT (VCD) – MP3 dan WMA,

Nama Aplikasinya :

  1. Megicbit Video Converter
  2. Magic MP3 Maker SE
  1. Megicbit Video Converter di gunakan untuk konversi all Format File Music diantaranya : *.Dat,*.MP3,MP4,Swf, 3GP dan masih banyak lagi. Kebetulan saat ini yang saya butuhkan File Format Video ingin di Convert ke WMA Karena File DAT besarnya 150 MB saya Convert ke WMA dan Alhamdulillah File yang 150 MB saat ini telah menjadi 750 KB dengan Format WMA sehingga bias di masukkan ke HandPhone. Tapi untuk mendapatkan file Hasil yang maksimal menjadi 750 KB harus butuh bantuan File MAGIC MP3 Maker SE.

Berikut Langkah-Langkahnya :

Pilih File Target yang akan di Convert ke WMA, tp pada Pilihan Profile transfer dl ke MP3, sebenarnya Magicbit Video Converter memiliki fasilitas langsung melakukan Conversi ke WMA tp hasil filenya masih sangat besar bias mencapai 7 MB, padahal saya membutuhkan File WMA di bawah 1 MB, untuk itu Filenya di Conversi ke MP3 dulu baru dari MP3 di lanjutkan Konvert ke WMA agar bisa menghasilkan File di bawah 1 MB. Untuk bias menghasilkan File di bawah 1 MB saya memerlukan File MAGIC MP3 Maker SE.

Jika sudah sesuai dengan Tampilan di atas selanjuta click Encorde utk memulai Proses Convert dari DAT ke MP3.

Jika sudah berhasil Conversi ke MP3 Selanjutnya Jalankan Program MagiX Mp3 maker SE :

Pilih Folder Destination yang di Pilih pada saat Jalankan Langkah Convert dari DAT ke MP3, setelah ketemu Foldernya, pilih File yang akan di Convert dari MP3 ke WMA. Click Selection

Sesuai dengan tampilan di atas Selanjutnya Click Start maka File yang sumber dari Dat tadi 150 MB sekarang tinggal 500 KB, silahkan coba sendiri.

Buat teman dari Milist yang suka lagu gorontalo silahkan menikmati lagunya utk di pasang di Blognya.


SELAMAT MENCOBA JIKA INGIN MASTER FILENYA JAPRI KE ID YM : ickydei


Rabu, 25 Juli 2007

Tutup IPDN Sekarang Juga Atau Akan ada Korban Lagi .!!!

Rabu, 25 Juli 2007
EDITORIAL MEDIA INDONESIA
Tutup IPDN Sekarang Juga

KEKERASAN di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) ibarat wabah yang menular. Setelah memangsa sesama praja di dalam kampus, kini virus kekejaman produk kampus Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, itu menjalar ke luar kampus. Warga sekitar pun jadi korban.

Wendi Budiman, warga Jatinangor, tewas dikeroyok praja IPDN hanya karena merokok di dalam lift di Jatinangor Town Square. Seorang praja tersulut rokok Wendi, kemudian para calon pamong itu beramai-ramai menggebuk Wendi.

Delapan praja telah ditetapkan sebagai tersangka. Ada di antara mereka sedang menunggu wisuda. Kasus ini menambah panjang deretan korban akibat kekejaman para praja IPDN.

Sudah berkali-kali praja sekolah pamong ini bersikap brutal. Brutal karena membunuh sesama praja secara keji, kemudian secara munafik menyembunyikannya dalam kemasan yang apik. Alasannya praja meninggal karena sakit, karena jatuh dan berbagai alasan lain sebelum Inu Kencana, seorang dosen IPDN, membongkar praktik kelam di kampus itu.

Selimut hitam yang bertahun-tahun membungkus kampus tersebut terungkap setelah kematian Cliff Muntu, praja asal Sulawesi Utara, beberapa bulan lalu. Cliff tewas akibat kebengisan para seniornya. Sejak itu jejak kekerasan terhadap para praja terungkap satu per satu. Masyarakat berbagai lapisan mengecam kekejaman yang dipraktikkan para praja dan menuntut agar IPDN dibubarkan.

Kekerasan sudah menjadi tradisi di kampus yang seharusnya melahirkan para pamong itu. Kekerasan itu tidak hanya menyeret para praja ke depan pengadilan, tapi juga dosen dan pembina. Kekerasan sudah terstruktur dan menjadi sistem yang melekat membentuk budaya yang subur di IPDN.

Budaya kekerasan di IPDN tampak jelas dari perangai para praja. Di tengah sorotan tajam berbagai lapisan masyarakat, kekerasan masih saja mencuat. Dan lebih tragis kali ini meluas ke masyarakat.

Para praja seakan tidak punya sensitivitas sedikit pun. Tidak ada kehendak memperbaiki citra kampusnya yang tengah disorot publik.

Masih saja ada rasa superioritas di kalangan praja yang tidak mencerminkan sebagai orang terdidik. Sebaliknya yang dipertontonkan adalah kekuatan otot bak preman penjaga pasar.

Kita sedih, sangat sedih dengan tabiat seperti ini. Mereka yang seharusnya menjadi pamong dan pelindung, malah menjadi pembunuh rakyatnya sendiri. Rakyat yang membiayai sekolah mereka malah dibunuh secara keji.

Tidak ada lagi cara yang lebih tepat selain menutup sekolah itu. Jika sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan agar pada 2007 ini IPDN tidak menerima praja baru, ternyata itu tidak mujarab sebagai terapi kejut untuk mengubah kultur kekerasan di IPDN.

Banyak pihak, termasuk warga Jatinangor, mendesak agar pemerintah menutup kampus itu. Warga Jatinangor kian khawatir, kekerasan bakal terus meluas dan mereka akan menjadi korban. Mengerikan. Kampus yang seharusnya melahirkan tunas-tunas terdidik, melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa untuk masa depan, ternyata menjadi tempat persemaian para pembunuh. Menakutkan.

Menyebut nama IPDN yang terbayang bukanlah sosok pamong yang idealis, yang santun, tapi wajah-wajah yang menakutkan dan menyeramkan di balik atribut dan berbagai tanda kepangkatan.

Untuk kesekian kalinya harian ini mengingatkan agar kampus itu ditutup. Negeri ini tidak kehilangan apa-apa tanpa kampus itu. Negeri ini memerlukan gubernur, bupati, dan camat yang waras, bukan pamong yang suka main tendang dan tempeleng. Rakyat kian cerdas dan membutuhkan pamong yang berpikir jernih dan bertindak santun, bukan pembunuh.

Pemerintah tidak perlu membuang waktu dan uang untuk memelihara kampus tersebut. Kita tidak perlu menunggu jatuhnya korban lebih banyak.

Tutup IPDN sekarang juga!

IBU GURU YANG KEJAM ....!!!

Berikut saya copy paste E-Mail dari Milist GM2020 kebetulan pengirimnya teman dari gorontalo yang tahu kondisi di sana :

Ass..Wr..wbr. . kemarin siang, seorang ibu
> datang dgn depe anak 2 orang
> depe anak ALDI, ibu guru pukul sampe badarah depe
> hidung
> depe anak NOU (sebut saja begitu), ibu guru cubit²
> sampe biru² depe tangan
> Aldi dia pukul, karena ada aldi pe teman kase
> kelereng pa aldi. Tapi ini kelereng dia mo ambe
> ulang. Namanya juga anak² pasti dia tidak mau depe
> barang mo ambe ulang. Ini depe teman balapor pa ibu
> guru. Bagitu ibu guru pe datang, te Aldi langsung
> dia bage di muka sampe tasandar didinding, kong
> badarah depe hidung.
> Kalo depe anak yang satu, itu kesannya pilih
> kasih. Depe teman satu yang salah, malah dia yang
> kena cubtit. Katanya, temannya itu anaknya Kepala
> Komite (apa…gitu..) di sekolah itu.
> Ibu ini tidak menuntut apa², kalo misalnya ibu
> guru yang ba pukul ini paling tidak minta maaf.
> Ternyata tidak ada. Baru tidak ada tanggungan apa²
> lagi dari sekolah.
> Yang lebih parah lagi, pas ibu ini mo trima raport
> depe anak, di raport itu so ta selip surat pindah
> untuk si anak ini. Heran kan ??? jelas ibu ini tidak
> trima.
> Ibu ini lapor ke polisi, katanya masih mo
> diproses. Trus dia lapor ke Diknas Kota & Prov.
> Dorang pe taggapan, dorang mo tindaki guru itu yang
> penting ibu ini mo tarik depe tuntutan yang so ada
> di Kejaksaan. Ini terjadi di SDN 12 Kota Barat. Ibu
> Guru ini depe initial EA.
>
> Bo odito poolo
>
> Sofy yang lagi sedih

Setelah saya membaca E-mail di atas .... benar2 membuat saya geram, koq tega sekali ada Ibu Guru seperti itu ??? apakah Kep Sek nya dari SDN tersebut tdk bisa bertindak ?? apalagi kasihan sekali si ALDI masih kecil, dalam benak saya semoga anak saya Putra dan Jaury tidak di perlakukan demikian nanti oleh Gurunya kalo sudah sekolah. Tapi andaikan kalo itu terjadi saya tidak segan akan mendatangi itu Ibu Guru dan memberikan Pelajaran yang baik selayaknya sebagai seorang Guru mendidik Muridnya. Tapi saya berharap semoga tidak ada lagi Guru2 seperti itu, saya sebagai orang tua cukup sedih jika menimpa pada anak saya sendiri. Harapan saya Aparat terkait harus melakukan Pengusutan dengan Cepat dan tegas terhadap Oknum guru tersebut karena jika tdk di tangani secara serius maka akan ada Oknum2 Guru lainnya bertindak demikian, kasihan Anak2 Generasi Penerus yang merupakan Harapan dari Bangsa ini. Tidak perlu takut siapapun yang membackup Oknum Guru tersebut, asalkan ada efek jera.

Semoga Guru2 lainnya tidak mengikuti Tindakan Brutal Guru SDN yang di Gorontalo tersebut.
and Seluruh anak2 bs mengikuti pelajaran dan tetap taat kepada Guru teladan. Anak adalah aset, harapan saya sebagai Orang tua Guru di Gaji dan di percayakan orang tua utk mendidik Anak saya di sekolah utk menjadi anak yang cerdas dan Pintar dan Berakhlak. Jika anak Nakal mohon di Bimbing, Bukan di Pukul.

Semoga Banyak guru2 yang mau belajar dari yang sebelumnya.

Wassalam


Ayah Putra-Jaury

Kamis, 12 Juli 2007

Revolusi Lama dengan Bungkus Baru

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri. (QS 13:11)
Kini ia bernama Jamil Abdullah Al-Amin, Imam sebuah masjid besar di Atlanta. Sebagai pemimpin gerakan yang dahulu dikenal sebagai Dar-ul-Islam yang pernah bermarkas di Brooklyn, dia merupakan salah satu pemimpin Muslim yang paling berpengaruh di Amerika. Pengikutnya ada sekitar 10.000 Muslim tersebar di lebih dari tiga puluh kota seluruh Amerika, antara lain Chicago, New York, dan Detroit.
Dia pemilik sebuah toko kelontong di Atlanta yang terletak di seberang lapangan basket. Tokonya menjual kembang gula untuk anak-anak di lingkungan itu. Mereka semua menghormatinya. (Tetangga-tetangga di sekitar memanggilnya "Imam"). Ia biasa menghitung uang sen demi sen dengnn jari telunjuknya.
Jari telunjuk itu pula yang sering digunakannya untuk menghangatkan pidato-pidatonya pada 1960-an, ketika dia dikenal sebagai pembela kaum kulit hitam. Kala itu dia dikenal dengan nama H. Rap Brown. Lahir di Baton Rouge, Lousiana, 4 Oktober 1934. Brown tamat dari Southern University. Di kampus itu dia bergabung dengan Student Nonviolent Coordinating Commitee (SNCC), pada 1963. Empat tahun kemudian dia terpilih sebagai Ketua organisasi itu. Dia sebut bukunya yang berjudul Die Nigger Die sebagai sebuah "biografi politik." Buku itu mengisahkan tentang masyarakat kulit hitam yang berkembang dengan pesat di wilayah Selatan yang terpisah, yang menentang pemerintah baik dari kelompok hitam maupun putih, dan hidup dalam pelarian.
Dalam sebuah pidato yang disampaikannya dalam sebuah demonstrasi pada 1967, dia memperingatkan, "kalau Amerika tidak segera sadar, maka negeri ini akan hancur." Di lain kesempatan dia bilang, "Kekerasan adalah ciri utama orang-orang Amerika."
Dia memilih nama Rap, katanya, karena hanya itulah --menyanyi rap-- satu-satunya yang bisa dia kerjakan. Ketika FBI dipimpin oleh J. Edgar Hoover, Brown berada di bawah pengawasan ketat agen rahasia ini. Mereka menuduh Brown telah melakukan aktivitas subversif yang mengancam warga Amerika kulit putih dan para pembayar pajak.
Perburuan terhadapnya berhenti di New York ketika dia luka tertembak. Di penjara, dia masuk Islam. Sampai di sinilah dia mengukir reputasi sebagai pemberontak. Kini dia mengakui kekalnya kekuasaan Allah, dan dalam khutbah-khutbah tanpa teks dia sering mengutip ayat-ayat Al-Quran.
Kalau dahulu H. Rap Brown mampu membuat pendengarnya terpaku dan berurai air mata mendengarkan pidatonya, maka kini H. Jamil Abdullah Al-Amin lebih menganjurkan disiplin diri dengan cara mengerjakan shalat, puasa, sedekah, dan tawakal. Itu semua merupakan persiapan untuk menghadap Allah di hari akhir. "Terlalu banyak bicara bisa membikin orang mabuk," tambahnya.
Nama Rap saya pilih berdasarkan apa yang saya coba gambarkan dalam Die Nigger Die --kemampuan untuk bicara. "Sweet Peeter Jeeter the Womb Beater"? Saya tak lagi hapal bait-bait puisi itu. Itu sebenarnya merupakan riwayat masa lalu, yang menunjukkan ketrampilan berbahasa ketika saya dibesarkan. Memang, mereka menamakan itu musik rap sesudah saya sering melagukannya. Sebutan itu diberikan karena saya memang konsisten dengan apa yang ingin saya tampilkan pada waktu itu. Saya tak mengklaim bahwa sayalah orang yang pertama kali bermusik rap. Tetapi, sebutan itu diperkenalkan dan dikaitkan dengan gaya saya ketika itu.
Rasanya tak pernah saya bicara lebih panjang dari satu jam pada setiap kesempatan berpidato (sejak 1960-an hingga sekarang). Saya benar-benar menghayati apa-apa yang saya ucapkan, dan kiranya Rasulullah Saw. juga telah memberi peringatan akan bahaya bicara berlebih-lebihan. Dengan kata lain, sebaik-baik suatu perkara adalah yang pertengahan. Karena bicara berlebihan bisa membuat orang mabuk kepayang. Kalau Anda tak bisa menyampaikan pesan ketika sudah bicara dua jam lamanya, artinya tak ada pesan apa pun yang Anda sampaikan.
Saya menjadi seorang Muslim pada 1971. Ketika itu saya sedang menjalani hukuman penjara di New York. Gerakan Dar Ul-Islam menyelenggarakan program-program dakwah, termasuk mendatangi penjara-penjara untuk menyelenggarakan shalat Jumat.
Dalam Islam dikatakan bahwa Allahlah yang membuat seseorang menjadi Muslim. Segala sesuatu yang dikehendaki Allah akan berubah setahap demi setahap. Seingat saya tak ada suatu peristiwa pun sepanjang hidup saya yang membuat saya tiba-tiba lebih cenderung mau menerima Islam sebagai agama. Dalam perjalanan hidup, saya telah bertemu dengan begitu banyak Muslim, tetapi saya tak pernah secara sadar berusaha mempelajari Islam ataupun mendekatinya. Karena itu, saya yakin, Allahlah yang mendorong dan membukakan hati seseorang untuk menjadi Muslim.
Kehidupan di dunia ini merupakan penjara bagi orang-orang beriman, dan surga bagi orang-orang yang tak beriman. Sekolah-sekolah dalam beberapa hal sebenarnya mirip dengan penjara, karena itu sesungguhnya saya telah menjadi narapidana jauh sebelum masuk penjara sungguhan.
Kemana pun Anda pergi sesungguhnya merupakan sekolah, tempat belajar. Sebagian orang pergi ke Harvard, Yale, Darmaounth, dan juga Boston College. Sejumlah lainnya pergi ke Attica dan Auburn, juga Sing Sing. Tetapi sesungguhnya proses belajar tak terhenti dan terbatas di kampus-kampus itu, melainkan berkelanjutan.
Saya dibebaskan pada November 1976, dan sesudah itu pergi menunaikan ibadah Haji. Saya menjalani masa hukuman penjara lima tahun, sekali jalan. Kalau dihitung-hitung seluruh masa saya mendekam di penjara lebih panjang dari masa yang seharusnya. Saya kira semua aktivis gerakan hak-hak sipil akan marah, kalau mengetahui keadaan saya. Tetapi Islam mengajarkan kepada kita untuk tidak melakukan tindakan yang didasari dan dikendalikan oleh amarah. Rasul menjelaskan bahwa orang yang kuat bukanlah jagoan gulat, tetapi mereka yang dapat mengendalikan nafsu amarahnya. Bukan berarti Anda tak boleh marah dalam situasi apa pun. Yang ingin ditekankan adalah bahwa, kalau Anda tak mampu mengendalikan nafsu amarah, Anda bisa jadi korban.
Allah telah menciptakan manusia untuk berjuang. Ini merupakan esensi yang paling mendasar dari penciptaan manusia; yang secara alamiah memang harus mengalami perjuangan terus menerus untuk mencapai kemajuan, bahkan sejak kelahirannya. Ketika sel-sel sperma berebut membuahi sel telur, kemudian tumbuh menjadi janin, di sana pun sudah ada perjuangan yang berlangsung terus hingga bayi dilahirkan. Itulah ciri kehidupan manusia, semuanya merupakan perjuangan.
Ada perjuangan yang nilainya lebih tinggi, yang Allah katakan sebagai jihad fi sabilillah, yang merupakan jihad karena kesadaran yang tinggi. Gerakan Islam sendiri dibangun berdasarkan kesadaran penuh untuk berjuang. Karena itu perbedaan mendasar dari perjuangan saya pada 1960-an adalah bahwa ketika itu, tindakan saya tak didasari pada prinsip-prinsip dan pedoman yang benar. Saya pikir hal semacam itu banyak dialami oleh orang-orang pergerakan di masa itu. Pada dasarnya kami menggunakan moral dan etika orang-orang yang kami musuhi ketika itu. Hasilnya, kalaupun menang, paling-paling kami akan bertindak sebagaimana yang mereka kerjakan.
Allah berfirman dalam Al-Quran bahwa mereka yang berpegang teguh pada janji Allah, akan mendapat petunjuk yang lebih baik daripada umat lainnya. Bahkan dalam pergerakan pada 1960-an, kalau saja saya tahu bahwa ada kebenaran, saya mempraktekkannya. Begitu pula ketika saya mengenal Islam.

Postingan ke Milist Gm2020 by Ikhwan Musafir

Rabu, 11 Juli 2007

UJIAN KEHIDUPAN

Oleh : Dede Farhan Aulawi

Ada kalanya diri kita ingin menjerit
Menumpahkan segala keruwetan dan keluh kesah
Seolah seluruh masalah milik kita
Sementara orang lain kelihatan " seperti senang "
Seolah kekecewaan sangat dekat sekali di hadapan kita
Dan kebahagiaan enggan untuk menyapa...

Benarkah ...???

Ada kalanya diri ini ingin dimanja
Tapi pada siapa ?
Haruskah bermanja di pentas penuh fatamorgana ?
Mengejar dunia...dunia. ..dan dunia....
Tapi ia tak pernah datang dalam wujud nyata
Kecuali hanya sekilas dalam lamunan dan khayalan semata

Ada kalanya diri ini ingin meninggalkan semua rutinitas
Jenuh...bosen. ..capek.. .datang silih berganti
Pergi Pagi Pulang Petang Pendapatan Pas - Pasan...(P7) donk....?
Pergi di kala langit masih gelap...
Dan pulang di kala langit sudah gelap...
Datang dan pergi ketika orang sekitar masih terlelap...

Sampai kapan....???
Kapan menikmati indahnya kehidupan... ?

Itulah sejuta pertanyaan yang sering bergelayut di fikiran
Yang telah mengantarkan kita ke gerbang kekecewaan
Yang telah membawa kita ke pembaringan di ruang kesedihan
Yang telah memprogram kita menjadi boneka dan target perusahaan
Yang telah menyeret kita ke sungai - sungai kelelahan dan keletihan

Sampai kapan...???
Haruskah sampai ajal menjemput kita ?

Ternyata tidak semua keinginan itu harus dipenuhi
Karena banyak hal yang tidak kita ketahui
Andai saja doa kita belum dikabulkan
Tidak berarti permohonan itu ditolak
Karena Allah lebih mengetahi segala rahasia hidup kita
Tetaplah berprasangka baik
Insya Allah, Dia kan berikan yang terbaik buat kita


Ya Allahu Yaa Robbana, maafkan hamba-Mu ini
...yang sering berprasangka buruk terhadap-Mu
Kuatkanlah hamba dalam menjalani cobaan dan takdir-Mu
Tunjukkan jalan penerang dalam hidup kami

Dan berilah hamba-Mu kesabaran dalam menjalani semua ini.
Amiin

Senin, 09 Juli 2007

7 Juli 2007 Pukul 7 Malam Waktu Makassar


Tidak Terasa, hari itu akhirnya tiba juga, tepat tanggal 7 Juli 2007 Istri dan anak2ku kembali ke gtlo, berat rasanya hati pada saat mengingat pada saat itu.

Sebelum berangkat ke Bandara Hasanuddin, Aku mengajak Istri dan Anak2ku ke Mall utk kesekian kalinya selanjutnya ada permintaan dari istriku utk makan Coto Daeng yang tempat langganan biasa makan, karena hari tersebut merupakan hari terakhir Mei berada di Makassar, setelah dari Coto Daeng yang beralamat di Jl. Karundrung di Persimpangan Jl. Arif Rate, saya bersama keluarga mampir ke Mall utk membelikan Topi utk Anak2ku (Putra dan Jaury), Tiba kembali di Rmh sudah pukul 15:00, 1 Jam lagi akan menuju ke bandara karena di ticket tertera jam 18:00 Pswt Take Off, sebenarnya pada hari itu ada 3 Mobil yang menawarkan utk mengantar ke bandara, tp Alhamdulillah ternyata Saudara2 saya di Mks begitu Care dengan saya dan keluarga akhirnya kami semua menuju ke Bandara, dalam perjalanan Anakku yang Bungsu aq Peluk Erat2 dan tertidur dalam dekapan sang ayah, akhirnya .... Pukul 16:30 memasuki Bandara Hasanuddin, Satu persatu Barang2 Bawaan di turunkan, saya teringat Ibu saya tidak memiliki KTP sehingga takutnya nanti ada masalah pada saat Masuk ke Bandara, akhirnya saya
memberanikan sendiri utk masuk mengurus semua keperluan Mulai dari Bagasi sampai Boarding Pass, Karena Barang Bawaan Over bagasi terpaksa saya harus mengocek duit dari dompet utk membayar Kelebihan Barang, ... setelah sudah tidak ada lagi Beban barang Bawaan saya mengajak Ibu dan Anak2 saya pertama yang masuk, setelah itu mengajak Istri saya maklum Penjagaan di Bandara Hasanuddin Begitu ketat Sehingga saya harus berlagak Sok Anggota biar Petugasnya nggak banyak nanya and mempersulit, akhirnya Alhamdulillah semua nya bisa masuk hingga ke ruang Tunggu, padahal saat ini sangat Sulit Pengantar bisa masuk hingga ke Ruang Tunggu. Tapi Berkat Bantuan Allah swt mempermudah semua Proses pengurusan saya masuk ke bandara utk mengantar Anak2 dan Istri serta Ibu.

Waktu telah menunjukkan Pukul 18:00, sesaat jantungku terus berdetak merasakan detik2 perpisahan dengan Keluargaku, aq tahu bahwa perpisahan kali ini mungkin perpisahan yang akan memakan waktu begitu lama, sehingga aq terus tidak bosan2nya menggendong dan memeluk anakku yang bungsu, Alhamdulillah Pesawat SRI WIJAYA Tujuan gtlo Delay hingga Jam 19:00 Wita (7 Malam), ... waktu sejam saya gunakan utk terus mengajak bercanda dengan anak2ku ..... entah kapan lg aq bisa bermain dengan anak2ku yang sangat lucu dan pintar.... (ohhhh), .... dalam benak anakku Pingin sekali cepat naik pswt, padahal dia nggak sadar apakah dia akan bertemu lg dengan Ayahnya atau tidak........ ? saya jadi sedih saat itu, suatu ketika biar tidak di lihat oleh istriku, aq menggendong anakku yang bungsu mengajak pergi ke sudut ruangan tempat Ruang Tunggu sambil memelukknya sepuas2nya ... dan menetes air mata karena dalam hatiku sedih sebenarnya utk berpisah sama mereka, tp dalam hatiku ... mungkin saat ini merupakan awal yang terbaik buat semuanya.

Tepat pada Pukul 19:00 Wita (7:00) Pesawat Sri Wijaya dari Jkt Tujuan Gtlo telah mendarat di landasan BAndara Hasanuddin, perasaanku makin bertambah sedih, ... tp saya tidak mau memperlihatkan kesedihan itu kepada istri dan Ibuku, aq berusaha utk tetap tersenyum.... Jaury dan Putra bersorak Kegirangan karena Pswt telah mendarat, dan sebentar lagi mereka akan naik ke pswt, ... sampai tiba saatnya Petugas menginformasikan agar semua Penumpang Tujuan GTLO utk segera Naik ke Pesawat melalui Pintu No. 5, makin sedih saja hati ini, tp anak2ku tambah bergembira karena bentar lagi akan menuju ke pswt, aq kasihan melihat anak2ku apalagi si jaury yang masih Kecil sekali. Lucu dan Pintar.......
Akhirnya Waktu itu tiba juga .... satu persatu bersalaman, sun pipi kiri kanan, dan di akhir perpisahan istriku membisikkan sesuatu dengan penuh harap. dan saya memeluk istriku dan menciuminya, ... begitu juga Ibunda tercinta .... saya mencium telapak tangan dan kening dari Ibunda, dan terakhir memeluk ke 2 anakku dalam dekapanku erat2...... akhirnya kami semua sambil melambaikan tangan .... di perbatasan pintu masuk no. 5 utk naik ke pswt. Andaikan aq bisa masuk sampai ke dalam pswt .... saya pingin mengantarnya hingga dalam pswt.
Lambaian tangan pun hilang sampai mereka semua naik dalam Pswt, ... beberapa saat kemudian aku berusaha mencoba Menghubungi HP Istri saya
"Halooo gimana ?? "
"Apa Sudah naik semua ??"
"Gimana Anak2 ?"
"Jaga mereka Baik2 yah "
"Kalo Tiba d gtlo tolong telp or Sms balik"
"Terakhir tolong matikan HPnya kalo Pswt dah terbang... biar aman nanti penerbangannya"

Dalam Hati saya selalu berdoa semoga Penerbangannya tidak ada masalah dan mereka tiba dengan selamat di tempat tujuan.

Akhirnya Peswat terbang ......., karena hari sudah malam, saya hanya bisa melihat Lampu Pesawat di Udara hingga Hilang dari ... Pandangan....

Setelah itu saya kembali dan terus mengingat Anak2ku.

"Semoga anak2ku kelak bisa menjadi Anak yang Saleh dan Berbakti sama Mama dan Papa serta semua orang"

Minggu, 08 Juli 2007

Pengalaman Pertama Membuat Kembali Blog.



Senin yang Panjang .....

Semalam saya tidak bisa tidur maklum .... maitua sudah tdk ada lagi di makassar, tinggal saya sendirian sambil mencoba membuat Aplikasi utk Program Biodata Kerukunan Mo"awota ... berhubung karena Sudah Lapar and tidak konsen menlanjutkan Programnya terpaksa tidur sambil memutar Mp3 Pengajian ........


Kringg...... Kringg Kringg..... Ada pas dah Jam 12 malam, ada telpon masuk.....
dan ada sms dari Maitua kalo anak2 ada sehat2 di gtlo .....

Pagi2 sudah ke kantor seperti aktivitas sehari2.... dan hari yang paling saya tidak suka adalah hari senin......

Seperti kesibukan setiap pagi, Absen , dan Nyalakan Komputer,,, setelah itu cek Email....
Dan Akhirnya ketemu di chatting YM sang Master Blog Pak Upik Gobel, dan akhirnya saya di sarankan utk buat Blog...

Saya sangat tertarik sekali atas sarannnya dan lebih tertarik lg utk bisa rubah menjadi .net seperti beliau punya Blog, mudah dan murah........

dan akhirnya saya menulis apa yang saya jalani sampai detik ini....


ok dech saya mau lanjutkan dulu aktivitas karena ketemu dengan si Lilian yang agak Judes... pelit dan ... benar2 menjengkelkan..... tp saya berharap Lilian yang sudah usia 35thn tersebut jangan menjomblo terus biar tdk judes dan pelit.

akhir kata thks for pak Upik yang dah sharing sama saya, dan Ustad mansur yang mau berbagi cerita dengan saya melalui YM.


Juli, 10 2007, jam 14:30 hari yang menjengkelkan...